Langsung ke konten utama

Kandungan Gas Air Mata

Gas air mata, atau lachrymatory agent adalah sejumlah senyawa kimia yang menyebabkan air mata dan rasa sakit pada mata. Bahkan, gas air mata bisa mengakibatkan kebutaan sementara.
Gas air mata dapat digunakan untuk pertahanan diri. Namun, saat ini lebih sering digunakan sebagai alat pengendali kerusuhan dan dijadikan sebagai senjata kimia.

gas air mata sebetulnya ada bermacam-macam. Masing-masing memiliki efek toksikologisnya dan tingkat keparahannya sendiri. Namun, yang paling sering digunakan adalah o-chlorobenzylidene malononitrile atau CS. Alastair Hay, profesor toksikologi lingkungan, menjelaskan kepada BBC 25 November 2011 bahwa otoritas biasanya menggunakan gas air mata untuk menghindari penggunaan senjata yang lebih fisik atau amunisi tajam. Pasalnya, efek dari gas air mata pada dosis rendah biasanya hanya bersifat sementara. Pakar analisis dari publikasi intelijen dan keamanan IHS Jane’s, Neil Gibson, menjelaskan bahwa gejala gas air mata biasanya dimulai 20-30 detik sejak paparan dan mereda 10 menit sejak keluar dari paparannya

Gejala gas air mata pada umumnya meliputi rasa perih dan terbakar pada membran mata, hidung dan paru-paru; produksi air liur, air mata dan ingus berlebih; serta sesak napas, sakit kepala dan mual. Namun, beberapa jenis gas air mata, misalnya oleoresin capsicum (OC) yang biasa dikenal sebagai semprotan merica, bisa bercampur dengan air, keringat atau minyak dan berubah menjadi cairan asam yang menyakitkan. Rohini J. Haar, M.D., M.P.H., seorang peneliti medis dan penasihat di Physicians for Human Rights, mengatakan kepada SELF, (gas air mata seperti OC) membuat kulit Anda terasa terbakar, dan ketika dihirup dapat menyebabkan luka pada saluran pernapasan dan paru-paru.

Menurut ahli anestesi dari Universitas Duke, Sven-Eric Jordt, istilah gas air mata sebenarnya tidak tepat. Pasalnya, alat pembubar massa ini secara teknis bukan gas. "Senjata" itu berbentuk bubuk yang mengembang ke udara sebagai kabut halus. Gas untuk mengusir massa dengan cara memberikan kesengsaraan maksimal. Benda ini bekerja dengan mengaktifkan salah satu dari dua reseptor sakit, yaitu TRPA1 dan TRPV1. Melansir dari Scientific American, senyawa kimia untuk mengaktifkan TRPA1 dan TRPV1 berbeda. Dengan kata lain, gas air mata bisa dibagi menjadi dua kelompok sesuai komponen senyawa kimia penyusunnya.
Agen pengaktif TRPA1

Agen pengaktif TRPA1 Salah satu agen yang mampu mengaktifkan reseptop TRPA1 adalah 2-chlorobenzalmalonitrile atau gas CS. Agen ini adalah senyawa kimia yang mengandung klor dan bertiup ke udara sebagai partikel halus. Jordt menyebut, senyawa ini beraksi secara kimia dengan biomolekul dan protein pada tubuh manusia yang bisa menyebabkan sensasi terbakar parah. Sensasi terbakar inilah yang menimbulkan rasa perih dan membuat keluarnya air mata. Meski ada sensasi terbakar yang cukup parah, tapi agen ini tidak mematikan.

Selain gas CS, belakangan ini ada agen lain yang digunakan untuk mengaktifkan reseptor TRPA1, yaitu gas CR (dibenzoxazepine) dan gas CN (kloroasetofenon). Keduanya memberikan efek lebih kuat dibanding gas CS

Komponen pengaktif TRPV1
Jika agen pengaktif TRPA1 sulit dibayangkan, berbeda dengan agen pengaktif TRPV1. Pasalnya, bahan penyusunnya mudah kita temui sehari-hari. Gas air mata yang dibuat dengan mengaktifkan resptor TRPV1 adalah semprotan merica. Senyawa utamanya berasal dari capsicin yang terdapat pada cabai. Jika masih sulit membayangkannya, Anda bisa memikirkan rasa ketika mengucek mata setelah mengulek sambal. Meski senyawanya berupa capsaicin, gas air mata yang mengaktifkan TRPV1 dibagi menjadi dua yaury gas OC (capsaicin alami) dan PAVA (capsaicin sintetis). Dalam menyasar pembubaran massa, gas berbasis capsaicin ini menggunakan lebih sedikit reaksi kimia atau alergi. Ini membuat efeknya lebih lama dibanding gas air mata dengan mengaktifkan TRPA1.

Jenis Jenis Gas Air Mata Yang Dimiliki Pasukan Brimob
Senjata ini memiliki enam jenis amunisi dengan warna yang berbeda. Masing-masing warna memiliki jenis yang berbeda pula.

Tabung berwarna biru (DH001-6), tabung ini berjenis cluster smoke.
Tabung berwarna hijau (DH001-1DS), tabung ini berjenis smoke.
Tabung berwarna ungu (DH-001-5DS), tabung ini berjenis twist smoke.
Tabung berwarna kuning (DH001-4), tabung ini berjenis rubber ball.
Tabung berwarna merah (DH001-2DS), tabung ini berjenis powder.
Tabung berwarna silver (DH001-7), tabung ini berjenis flares bomb.

Gas air mata mengiritasi selaput lendir mata, hidung, mulut, dan paru-paru.
Iritasi dapat disebabkan oleh reaksi kimia dengan kelompok enzim sulfhidril, meskipun mekanisme lain juga terjadi.
Akibat dari terhirup gas air mata adalah batuk, bersin, dan mata berair.
Gas air mata umumnya tidak mematikan, tetapi ada beberapa komponen yang beracun.
Contoh Gas Air Mata
Sebenarnya, gas air mata bukanlah semata-mata gas.
Sebagian besar senyawa yang digunakan sebagai gas air mata merupakan solid atau benda padat.
Gas air mata ditahan dalam larutan dan disemprotkan sebagai aerosol atau di granat.
Ada berbagai jenis senyawa yang dapat digunakan sebagai gas air mata, tetapi umumnya memiliki elemen struktural Z=C-C-X, di mana Z menunjukkan karbon atau oksigen dan X adalah bromida atau klorida.
- CS (chlorobenzylidenemalononitrile)
- CR
- CN (chloroacetophenone) yang dapat dijual sebagai bunga pala
- bromoaseton
- fenasil bromida
- xylyl bromida
- semprotan merica (berasal dari cabai dan paling umum dilarutkan dalam minyak sayur)

Semprotan merica sedikit berbeda dari jenis gas air mata lainnya.
Semprotan merica menyebabkan peradangan dan pembakaran mata, hidung, dan mulut.
Meski lebih melemahkan daripada agen lachrymatory, semprotan merica lebih sulit untuk digunakan apalagi dalam jumlah besar. Karena itu, semprotan merica lebih banyak digunakan untuk perlindungan pribadi terhadap satu individu atau hewan daripada untuk pengendalian kerumunan.

Gejala Terkena Gas Air Mata
Orang yang terhirup gas air mata akan mengalami:
- Rasa menyengat dan membakar pada mata, hidung, mulut, dan kulit
- Keluar air mata yang berlebihan
- Penglihatan kabur
- Hidung beringus
- Mengeluarkan air liur
- Jaringan yang terpapar dapat mengembangkan ruam dan luka bakar kimia
- Batuk dan sulit bernapas, termasuk perasaan tersedak
- Disorientasi dan kebingungan, yang dapat menyebabkan kepanikan
- Rasa kemarahan yang kuat
Apa yang Harus Dilakukan Jika Terhirup Gas Air Mata?
Gas air mata biasanya dilepaskan dalam bentuk granat, yang dipasang di ujung pistol gas dan ditembakkan dengan peluru senapan kosong. Karena itu, orang mungkin mendengar suara tembakan ketika gas air mata digunakan. Jangan menganggap sedang tertembak dan jangan panik. Lihat ke atas ketika Anda mendengar tembakan dan hindari berada di jalur granat. Granat gas air mata sering meledak di udara, menghasilkan wadah logam yang akan memuntahkan gas. Wadah ini akan panas, jadi jangan menyentuhnya.  Jangan mengambil tabung gas air mata yang belum meledak, karena dapat meledak tiba-tiba dan menyebabkan cedera.
Pertahanan terbaik terhadap gas air mata adalah masker gas. Tetapi jika Anda tidak memiliki masker gas air mata, masih ada langkah-langkah yang dapat Anda ambil untuk meminimalkan kerusakan dari gas air mata. Jika terkena gas air mata, kain atau handuk yang direndam dalam jus lemon atau cuka sari buah dapat membantu. Anda dapat bernapas melalui kain yang diasamkan selama beberapa menit tersebuti. Kacamata juga bisa menolong, terutama kacamata renang yang ketat jika kacamata keamanan berbahan kimia tidak tersedia.
Jangan memakai lensa kontak di mana pun Anda mungkin menemukan gas air mata. Jika Anda mengenakan lensa kontak, segera lepaskan. Untuk pakaian yang terekspos gas air mata, Anda bisa mengenakan pakaian lagi setelah dicuci secara terpisah dari baju lain.

Pertolongan Pertama
Pertolongan pertama jika terkena atau terhirup gas air mata yaitu mencuci mata dengan air atau larutan saline hingga reaksi mulai mereda.
Kulit yang terpapar harus dicuci dengan sabun dan air.
Kesulitan bernafas dapat ditangani dengan pemberian oksigen dan dalam beberapa kasus dapat menggunakan obat yang digunakan untuk mengobati asma.
Perban obat dapat digunakan pada luka bakar.

Bisakah menyebabkan kematian? Haar menjelaskan bahwa gejala dari gas air mata seharusnya bersifat sementara, sekitar 20-30 menit. Namun, jika Anda tidak bisa keluar dari gas air mata, paparannya terlalu banyak, atau Anda memang rentan, gas air mata bisa menimbulkan masalah kesehatan yang lebih serius. Pada orang yang memang memiliki asma, misalnya. Haar berkata bahwa mereka memang lebih sensitif terhadap gangguan pernapasan dan bisa mengalami hypoxia atau kondisi di mana seseorang tidak mendapat cukup oksigen ke dalam tubuh.

Terkadang, wadah gas air mata yang dilemparkan juga bisa menyebabkan luka serius. “Kami telah melihat tulang atau tengkorak yang patah akibat tertimpuk wadah gas air mata,” ujar Haar.

Penggunaan gas air mata pada area yang sempit, seperti yang terjadi di jalanan Mohammed Mahmoud dekat Tahrir Square di Mesir pada 2011, juga dapat menyebabkan efek yang berkelanjutan karena paparannya menjadi lebih terkonsentrasi dan jangka waktunya menjadi lebih panjang. Ketika pernapasan menjadi terganggu karena paparan gas air mata, Hay berkata bahwa seseorang bisa mengalami batuk-batuk parah yang mengeluarkan darah.

Bagaimana penanganannya? J David Gatz, MD, dokter pengobatan darurat di Mercy Medical Center, berkata bahwa hal terpenting yang dapat Anda lakukan untuk meminimalisasi efek dari gas air mata adalah segera menjauh ke area yang terbebas dari gas air mata. Gas ini, ujar Gatz, juga lebih berat dan akan segera turun ke tanah. Jadi, Anda harus segera pergi ke tempat yang lebih tinggi.

Setelah Anda tiba di tempat yang aman, cari air untuk membersihkan mata, kulit dan rambut. “Pada awalnya, air akan membuat efeknya lebih terasa, tetapi air dalam jumlah besar akan dapat membersihkannya,” ujar Haar. Lalu, jika Anda bisa menemukan sabun, gunakanlah untuk membersihkan kulit dan rambut Anda dari partikel gas air mata. Jangan lupa juga untuk segera mengganti pakaian karena partikel dapat menempel pada pakaian dan menyebabkan efek berkelanjutan. Terakhir, jika Anda masih merasakan efek dari gas air mata 20-30 menit setelahnya, atau Anda mengalami iritasi mata atau paru-paru, segeralah meminta pertolongan medis.

Gas air mata
 atau agen lachrymatory mengandung berbagai jenis senyawa seperti CS (chlorobenzylidenemalononitrile), CR, CN (chloroacetophenone), bromoacetone, phenacyl bromide, atau semprotan merica.

dr Wisnu Pramudito D. Pusponegoro, Sp.B, dari Perhimpunan Dokter Emergency Indonesia mengatakan gas air mata bekerja ketika terhirup, tapi bukan hanya hidung yang terkena efek sampingnya tetapi juga mata. Oleh sebab itu, terkena paparan gas air mata bisa bikin kamu menangis.

Semua benda yang terhirup pasti ada efeknya. Kalau pasien yang punya 
alergi, terhirup akan jadi sesak. Selaput lendir di hidung itu akan bengkak,
Meski baru akan bekerja ketika terhirup, gas air mata bisa menyebabkan rasa sakit pada mata. Hal ini disebabkan ada saluran yang dari kantong mata ke rongga hidung. Sehingga jika kalau terhirup membuat kelenjar air matanya memproduksi air mata karena iritasi.

"Ada efek samping yang tidak langsung juga. Seperti tadi kalau dikasih odol atau macam-macam akan menimbulkan kontaminasi terhadap selaput korneanya yang akibatnya jadi infeksi terus kalau di garuk dan tangannya kotor akhirnya ada scretching di selaput matanya itu bisa infeksi nantinya
Secara umum, gas air mata yang biasa digunakan untuk mengontrol kerusuhan tidak hanya terdiri dari satu macam tapi tiga. Yakni, CN (2-chloroacetophenone), CS (o-chlorobenzylidene malonitrile) dan OC (oleoresin capsicum).
Yang paling toksik di antara semua itu adalah CN diikuti CS dan OC
Tiga macam gas air mata itu merupakan agen atau zat efektif untuk lakrimasi atau membuat mata menjadi berair. Gejala tersebut bisa timbul 20-60 detik setelah terpapar.
Gas air mata akan membuat mata mengalami blefarospasme yakni kondisi pada sakit atau perih pada mata sehingga sulit untuk membuka mata, silau dan radang selaput lendiri pada mata berwarna putih (konjungtivitis. Selain blefarospasme, gas air mata juga akan membuat mata menjadi bengkak serta mata berair.

"Umumnya gejala tidak berat, dan dapat reversibel. Namun, ada kasus-kasus (jarang terjadi) yang berat menyebabkan kondisi seperti perdarahan dalam bola mata, radang kornea, glaukoma, katarak, hingga kebutaan
Bila terpapar gas air mata, cara terbaik adalah segera membilas atau irigasi mata dengan air. Bisa juga dengan cairan fisiologis seperti NaCl.
"Kalau dibiarkan (tidak dibilas), ada risiko gangguan mata lebih berat seperti infeksi kornea
Bila masih ada kelainan pada mata pasien sebaiknya segera ke dokter spesialis mata untuk mendapatkan pemeriksaan dan pengobatan lanjutan.
sembilan fakta mengenai gas air mata.
1. Digunakan untuk melumpuhkan dengan cara menyebabkan iritasi pada mata dan atau sistem pernapasan. 
2. Bisa disimpan dalam bentuk semprotan maupun granat. 
3. Lazim digunakan oleh kepolisian dalam melawan kerusuhan dan dalam penangkapan.
4. Bahan kimia yang sering dipakai pada gas air mata antara lain gas CS, CN, CR, dan semprotan merica gas OC.
5. Cara menyembuhkan jika mata terkena gas ini adalah dengan dibilas dan segera mandi.
6. Gas air mata tidak berbahaya, tapi efek yang ditimbulkannya akan bertahan dalam waktu yang cukup lama, berupa gangguan terutama pada saluran pernapasan, pencernaan, dan sistem peredaran darah.
7. Efek lanjutan yang akan timbul berupa rasa mual, mulas, dan diare. Dalam jangka waktu panjang saluran pencernaan menjadi amat rentan dan lebih sensitif.
8. Saat mengatasi gas air mata Pengunjuk rasa dan Polisi biasanya menggunakan odol atau pasta gigi. Caranya, mereka mengoleskan pasta gigi di wajahnya, khususnya di area bawah mata untuk mengurangi rasa perih.
9. Cara membuat gas air mata sendiri adalah dengan menggunakan bawang merah dan petasan. Caranya dengan mengambil air perasan bawang merah, kemudian dicampurkan ke petasan, lalu keringkan mercon hingga bisa dibakar. Saat mercon dibakar akan mengeluarkan asap yang sangat pedih.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teknologi akselerator partikel tercanggih

  Teknologi akselerator partikel adalah salah satu inovasi canggih dalam fisika dengan aplikasi luas di berbagai bidang, mulai dari penelitian ilmiah, kedokteran, hingga industri. Berikut adalah beberapa teknologi akselerator partikel tercanggih saat ini serta penggunaannya: 1.  Large Hadron Collider (LHC) - CERN Deskripsi:  LHC adalah akselerator partikel terbesar dan terkuat di dunia, yang terletak di CERN (European Organization for Nuclear Research) di perbatasan Swiss-Prancis. Memiliki terowongan melingkar berkeliling 27 km pada kedalaman 175 meter di bawah tanah. Kecanggihan: Dapat mempercepat partikel (seperti proton) hingga energi 7 TeV (Tera-Electron Volts) per berkas. Digunakan untuk mempelajari interaksi subatomik dan meniru kondisi sepermiliar detik setelah Big Bang. LHC berhasil menemukan  Higgs Boson (Partikel Tuhan)  pada 2012, salah satu pencapaian besar dalam fisika partikel. Aplikasi:  Menjawab misteri besar alam semesta seperti asal-usul m...

PENGUNCIAN KUANTUM

 Penguncian kuantum, juga dikenal sebagai "quantum locking" atau "flux pinning" atau “entanglement kuantum” adalah fenomena fisika yang terjadi pada material superkonduktor ketika didinginkan hingga di bawah suhu kritisnya, biasanya dengan menggunakan nitrogen cair atau pendingin lainnya. Fenomena ini berkaitan erat dengan sifat superkonduktor dan medan magnet. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut tentang penguncian kuantum: Prinsip Dasar 1.          Superkonduktivitas: ·        Superkonduktor adalah material yang dapat mengalirkan arus listrik tanpa resistansi ketika berada di bawah suhu kritisnya. Salah satu contoh superkonduktor yang sering digunakan dalam eksperimen adalah YBCO (Yttrium Barium Copper Oxide). 2.          Efek Meissner: ·        Ketika superkonduktor didinginkan di bawah suhu kritisnya dan berada dalam medan magne...